Tuhanku Yang Maha Mengerti aku. Kuawali hidupku dengan kepercayaan pada-Mu. Kuawali dengan berkenalan pada-Mu. Kucoba tanamkan kekhusyukan dalam hidupku. Dengan kekhusyukan takbiratul ihram … pada-Mu
Kini telah tumbuh rasa Maluku di hadapan-Mu . Walau ketidaksadaranku atas-Mu masih beterbangan menyesatkanku. Kutundukkan kepala dan punggungku pada-Mu. Kuserahkan semua ini dalam sembah rukukku … pada-Mu
Selalu ada saja. Tangan-Mu yang menuntunku untuk bangkit. Selalu Kau tanamkan kekuatan di diriku. Kau beri kepercayaan diriku untuk kembali berdiri. Kusucikan Engkau yang tiada taranya Tuhanku … dalam I’tidal … pada-Mu
Allah selalu mengerti aku. Mengerti akan lelah dan lengahku. Diutus-Nya aku untuk berdiam sejenak. Dia berikan waktu perenungan atas kuasa-Nya. Agar kering dulu peluh yang kuhadirkan untuk-Nya. Maka, kutahan segala gejolak dan keinginan … dalam diamku … dalam tuma’ninah … pada-Mu.
Memang hak-Mu yang Maha Haqq. Memang kasih-Mu yang tak dapat terlukis. Yang membuatku kembali merasa malu dan tak berdaya. Aku tersungkur dalam pelukan cinta yang Maha Agung … Aku terpekur dalam lolongan syukurku … dalam sujudku pada-Mu.
Kau buka mataku dengan kelapangan tangan-Mu. Kau tanamkan kesadaranku dengan alunan peluk-Mu. Kembali berikan kekuatan untuk bangkit. Kekuatan untuk berani menatap. Menatap karunia-Mu. Jahr atau Sirr. Tampak atau tersembunyi. Karunia yang biasanya aku warnai dengan keluhan. Kini, kelembutan-Mu menuntunku untuk berani menatap segalanya. Senang dan lara. Yang ku tahu Kau simpan peti hikmah di balik semuanya. Aku terduduk dari sujudku..
Aku tak kuasa untuk menatap. Terlalu berat beban yang terpikul. Terimalah tundukku Tuhan … dalam sungkur sujud keduaku … untuk lebih mengemis petunjuk-Mu
Kusyahadatkan … kuyakinkan … hatiku. Dengan sukarela dan kobaran api keberanian, aku akan berani jika harus bersaksi akan kebenaran. Tuhan dan adalah Allah. Muhammad SAW Rasul-Nya. Aku akan berkorban apa pun asalkan kebenaran meluas di bumi dan langit-Mu. Maka, dengan segenap keyakinan jiwa dan tunduknya hati … dengan segenap keberanian dan kerinduan menatap-Mu … kujunjung kesaksian dahsyatku akan kebenaran-Mu dalam tasyahudku … pada-Mu.
Akhirnya kusadari akhir segalanya adalah agama-Mu. Islam yang selalu menyelamatkan umatnya. Akhir segalanya hanya keselamatan yang selalu Kau tawarkan untuk dunia dan akhiratku. Seperti shalat … semoga hidupku berakhir dengan salam. Kusyukurkan keselamatan yang Kau berikan … di salamku … pada-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar